ALAT-ALAT UKUR
1 Alat Ukur Mekanik
Macam-macam alat ukur
mekanik yang digunakan dalam dunia teknik, antara lain :
1.1 Pengaris
Penggaris adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk
menggambar garis lurus. Terdapat berbagai macam
penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya
segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat
terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya. Juga terdapat
penggaris yang dapat dilipat.
Macam-macam
penggaris :
Gambar 1 macam penggaris
Gambar 2 Penggaris
tukang kayu 2 meter
Gambar 3 Penggaris pita
.2 Jangka Sorong
Ketelitian pengukuran sangat diperlukan dalam mendesain sebuah alat.
Kekurangtelitian sering kali membuat alat tersebut tidak berfungsi optimal atau
bahkan tidak berfungsi sama sekali. Contoh sekrup yang akan dipakai memiliki
diameter tidak sama dengan pasangannya, walaupun selisih 0,01 mm maka keduanya
tidak dapat dirangkai dengan baik. Kalau komponen sekrup ini dipasang pada
mobil, tentunya mobil tidak akan berfungsi dengan normal, bahkan bisa
menimbulkan kecelakaan. Jangka sorong dan mikrometer sekrup adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur panjang sebuah benda
dengan ketelitian yang sangat bagus.
Jangka sorong memiliki
batas ketelitian 0,1 mm, artinya ketepatan pengukuran alat ini bisa sampai 0,1
mm terdekat.
Jangka Sorong memiliki
dua macam skala :
- Skala Utama (dalam satuan cm)
- Skala Nonius (dalam satuan mm)
Gambar..4 Skala Jangka Sorong
Cara membaca Skala
Jangka Sorong
Gambar .5 Cara membaca Skala Jangka Sorong
Mula-mula perhatikan skala nonius yang berhimpitan dengan skala utama.
Hitunglah berapa skala hingga ke angka nol. Pada gambar, skala nonius yang
berimpit dengan skala utama adalah 4 skala. Artinya angka tersebut 0,4 mm. Selaanjutnya
perhatikan pada skala utama. Pada skala utama, setelah nol ke belakang
menunjukkan angka 4,7 cm. Sehingga diameter yang diukur sama dengan 4,7 cm + 0,4 mm = 4,74 cm.
Fungsi jangka sorong
antara lain :
- Mengukur Diameter Luar Benda
- Mengukur Diameter Dalam Benda
- Mengukur Kedalaman Benda
a. Mengukur Diameter
Luar Benda
Cara mengukur diameter, lebar
atau ketebalan benda :
Gambar .6 Mengukur Diameter Luar
Benda
Putarlah
pengunci ke kiri, buka rahang, masukkan benda ke rahang bawah jangka sorong,
geser rahang agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.
b.
Mengukur Diameter Dalam Benda
Cara mengukur diameter bagian
dalam sebuah pipa atau tabung.
Gambar
7.7 Mengukur Diameter Dalam
Putarlah pengunci ke kiri, masukkan rahang atas ke dalam benda,
geser agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.
c. Mengukur Kedalaman Benda
Cara
mengukur kedalaman benda
Gambar
7.8 Mengukur Kedalaman Benda
Putarlah
pengunci ke kiri, buka rahang sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar
tabung, putar pengunci ke kanan.
.1.3
Jangka
Jangka
adalah suatu alat yang terdiri daridua buah plat logam yang dapat bergeser pada
salah satu ujungnya dengan suatu engsel. Macam-macam bentuk jangka dan
kegunaannya :
.1.3.1 Jangka Bengkok
Digunakan
untuk mengukur tebal, lebar, panjang dan garis tengah benda yang bulat secara
kasar.
Gambar .9 Jangka bengkok
..3.2 Jangka Kaki
Disebut
juga jangka dalam karena digunakan untuk mengukur bagian dalam suatu benda
kerja.
Gambar .10 Gambar Jangka kaki
.2 Alat Ukur Pneumatik
Alat ukur pneumatik adalah alat ukur yang mengunakan media angin sebagai
sumber tenaga penggerak. Contoh-contoh alat ukur pneumatik :
2.1 Manometer
Adalah alat untuk mengukur tekanan udara tertutup. Satuan yang dipakai bisa
Bar, Psi atau Kg/cm2. Contoh perabot yang menggunakan manometer
antara lain :
2.1.1 Compression Tester
Digunakan untuk mengetahui tingkat kompresi di ruang bakar.
Gambar 11 Compression Tester
2.1.2 Filter Regulator
Filter Regulator digunakan untuk mengatur tekanan udara yang akan digunakan
dan untuk menyaring.
Gambar 12
Filter Regulator
3 Alat Ukur Elektrik dan Elektronik
Alat ukur elektrik adalah alat ukur yang menggunakan listrik sebagai
sumber. Beberapa contoh alat ukur elektrik antara lain :
3.1 AVO Meter
Seorang teknisi elektronik biasanya memiliki alat pengukur wajib yang
mereka gunakan untuk berbagai keperluan teknis yaitu avometer yang merupakan
gabungan dari fungsi alat ukur ampermeter untuk mengukur ampere (kuat arus
listrik), voltmeter untuk mengukur volt (besar tegangan listrik) dan ohmmeter
untuk mengukur ohm (hambatan
listrik).
3.1.1 Bagian-bagian AVO Meter
Gambar 13 Bagian-bagian AVO Meter
Dari gambar AVO
meter dapat dijelaskan
bagian-bagian dan fungsinya :
1. Sekrup
pengatur kedudukan jarum
penunjuk (Zero Adjust Screw), berfungsi untuk mengatur
kedudukan jarum penunjuk dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri
dengan menggunakan obeng pipih kecil.
2. Tombol pengatur jarum penunjuk pada
kedudukan zero (Zero Ohm Adjust Knob), berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk
pada posisi nol. Caranya : saklar pemilih diputar pada posisi Ω (Ohm), test
lead + (merah
dihubungkan ke test
lead – (hitam), kemudian tombol
pengatur kedudukan 0 Ω diputar ke kiri atau ke kanan sehingga menunjuk pada
kedudukan 0 Ω.
3. Saklar
pemilih (Range Selector
Switch), berfungsi untuk memilih posisi
pengukuran dan batas
ukurannya. AVO meter biasanya terdiri dari empat posisi
pengukuran, yaitu :
a. Posisi
Ω (Ohm) berarti
AVO Meter berfungsi
sebagai ohmmeter, yang terdiri
dari tiga batas
ukur : x 1;
x 10; dan K Ω.
b. Posisi ACV (Volt AC) berarti AVO Meter
berfungsi sebagai voltmeter AC yang
terdiri dari lima
batas ukur :
10; 50; 250; 500; dan 1000.
c. Posisi DCV (Volt DC) berarti AVO meter
berfungsi sebagai voltmeter DC yang
terdiri dari lima
batas ukur :
10; 50; 250; 500; dan 1000.
d. Posisi DCmA
(miliampere DC) berarti AVO meter berfungsi sebagai mili
amperemeter DC yang
terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25; dan 500.
Tetapi ke empat batas
ukur di atas untuk tipe AVO meter yang satu dengan yang lain batas ukurannya
belum tentu sama.
4. Lubang kutub + (V A Ω Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya
test lead kutub + yang berwarna merah.
5. Lubang kutub –
(Common Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub -
yang berwarna hitam.
6. Saklar
pemilih polaritas (Polarity
Selector Switch), berfungsi untuk memilih polaritas DC atau AC.
7. Kotak meter
(Meter Cover), berfungsi sebagai tempat komponen-komponen AVO meter.
8. Jarum
penunjuk meter (Knife
–edge Pointer), berfungsi sebagai penunjuk besaran yang diukur.
9. Skala (Scale), berfungsi sebagai skala
pembacaan meter.
3.1.2 AVO Meter Pengukur Arus DC
Pengukuran arus DC dari suatu
sumber arus DC, saklar pemilih
pada AVO meter diputar
ke posisi DCmA dengan batas ukurm
500 mA. Kedua test lead AVO meter dihubungkan secara seri
pada
rangkaian sumber DC .Ketelitian
paling
tinggi didapatkan bila jarum
penunjuk AVOmeter pada
kedudukan maksimum.Untuk mendapatkan kedudukan maksimum, saklar pilih diputar setahap demi
setahap untuk mengubah
batas ukurnya dari 500
mA;
250
mA; dan 0, 25 mA. Yang perlu diperhatikan adalah bila jarum sudah
didapatkan
kedudukan maksimal jangan
sampai batas ukurnya diperkecil lagi, karena
dapat merusakkan AVO meter.
Gambar 14 AVOMeter
Pengukur Arus DC
3.1.3 AVO Meter Pengukur Tegangan DC
Pengukuran tegangan
DC (misal dari
baterai atau power supply
DC), diawali AVO
meter diatur pada
kedudukan DCV dengan batas ukur
yang lebih besar dari tegangan yang akan diukur. Test lead merah pada kutub (+) AVO meter dihubungkan ke kutub positip sumber tegangan DC yang
akan diukur, dan test
lead hitam pada
kutub (-) AVO
meter dihubungkan ke kutub negatip (-) dari sumber tegangan yang
akan diukur. Hubungan semacam ini disebut
hubungan paralel. Untuk mendapatkan ketelitian
yang paling tinggi, usahakan jarum
penunjuk meter berada
pada kedudukan paling maksimum,
caranya dengan memperkecil batas ukurnya secara bertahap dari 1000 V ke 500 V;
250 V dan seterusnya. Dalam hal
ini yang perlu diperhatikan adalah bila jarum sudah didapatkan kedudukan
maksimal jangan sampai batas ukurnya diperkecil lagi, karena dapat merusakkan
AVO meter.
Gambar 15 AVOMeter
Pengukur Tegangan DC
3.1.4 AVO Meter Pengukur Tegangan AC
Pengukuran
tegangan AC dari suatu sumber listrik AC, saklar pemilih AVO meter diputar pada
kedudukan ACV dengan batas ukur
yang paling besar
misal 1000 V.
Kedua test lead
AVO meter dihubungkan ke
kedua kutub sumber
listrik AC tanpa memandang kutub
positif atau negatif.
Selanjutnya caranya sama dengan
cara mengukur tegangan DC di atas.
3.1.5 AVO Meter Pengukur Resistansi
Pengukuran resistansi, diawali
dengan pemilihan posisi saklar
pemilih AVO meter pada kedudukan Ω dengan batas ukur x 1. Test lead
merah dan test lead hitam
saling
dihubungkan
dengan tangan kiri, kemudian tangan kanan mengatur tombol pengatur kedudukan jarum pada posisi nol pada skala Ω. Jika jarum penunjuk
meter
tidak
dapat diatur pada posisi nol, berarti baterainya
sudah
lemah
dan
harus
diganti dengan baterai yang baru. Langkah
selanjutnya kedua ujung test lead dihubungkan
pada ujung-ujung resistor
yang akan diukur resistansinya. Cara
membaca penunjukan jarum meter sedemikian
rupa sehingga mata kita tegak lurus dengan jarum meter dan tidak terlihat garis
bayangan jarum meter. Supaya ketelitian tinggi kedudukan jarum penunjuk meter
berada pada bagian tengah daerah
tahanan. Jika jarum
penunjuk meter berada pada bagian kiri (mendekati maksimum), maka batas
ukurnya di ubah dengan memutar saklar pemilih pada posisi x10. Selanjutnya
dilakukan lagi pengaturan jarum
penunjuk meter pada kedudukan nol, kemudian dilakukan
lagi pengukuran terhadap resistor tersebut dan hasil pengukurannya
adalah penunjukan jarum meter
dikalikan 10Ω. Apabila
dengan batas ukur x 10
jarum penunjuk meter masih
berada di bagian
kiri daerah tahanan,
maka batas ukurnya diubah lagi
menjadi KΩ dan
dilakukan proses yang sama
seperti waktu mengganti
batas ukur x
10. Pembacaan hasilnya pada skala
KΩ, yaitu angka penunjukan jarum meter dikalikan dengan 1 K Ω.
Gambar 16 AVOMeter Pengukur
Tahanan
3.2 Osiloskop
Oscilloscope adalah alat ukur yang mana dapat menunjukkan kepada kita
'bentuk' dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap
waktu pada layarnya. Itu seperti layaknya voltmeter dengan fungsi kemampuan
lebih, penampilan tegangan berubah terhadap waktu. Sebuah graticule setiap 1cm
grid membuat anda dapat melakukan pengukuran dari tegangan dan waktu pada layar
(sreen).
Sebuah grafik, biasa disebut trace /jejak, tergambar oleh pancaran electron
menumbuk lapisan phosphor dari layar menimbulkan pancaran cahaya, biasanya
berwarna hijau atau biru. Ini sama dengan pengambaran pada layar televisi.
Gambar 17 Simbol Osiloskop dalam
rangkaian

Gambar 18 Osiloskop
3.2.1 Kabel Osiloskop
Sebuah pemandu masukan Y oscilloscope selalu terdiri dari pemandu co-axial
dan susunannya ditunjukkan oleh diagram. Bagian tengah kabel mengalirkan sinyal
dan bagian selubung (pelindung) terhubung ketanah (0V) untuk melindungi sinyal
dari gangguan listrik (biasa disebut dengan noise /derau).

Gambar 19 Susunan kabel Coaksial
Sebagian besar oscilloscopes mempunyai socket BNC untuk masukan y dan
pemandu bagian ujung dengan susunan tekan putar, untuk melepas adalah putar dan
tarik. Oscilloscopes yang digunakan disekolahan menggunakan sockets 4mm merah
dan hitam 4mm nyatanya, tidak tercadar, ujung tancapan 4mm dapat digunakan jika
diperlukan.
Dalam pemakaian profesional sebuah ujung rancangan khusus kit jarum penduga
hasil terbaik saat sinyal frekuensi tinggi dan saat menguji rangkaian dengan
resistansi tinggi, tetapi tidak diperlukan untuk pekerjaan pengukuran sederhana
semisal untuk audio (sampai 20kHz).
Sebuah oscilloscope dihubungkan layaknya sebuah voltmeter tetapi perlu
disadari bahwa screen/cadar (hitam) cadar ujung masukan terhubung pada
pentanahan utama pada oscilloscope! Ini berarti harus terhubung pada 0V
rangkaian yang diukur

Gambar 20 Kabel Kit Osiloskop
3.2.2
Mengukur Tegangan dan Periode
Jejak pada layar osciloskope adalah grafik tegangan terhadap waktu. Bentuk
grafik mengejawantahkan gambaran sinyal asli masukan. Penandaan batasan grafik,
adalah frekuensi atau jumlah getar perdetik.
Diagram menampilkan sebuah gelombang sinus tetapi batasan dikenakan pada
bentuk sinyal yang tetap.

Gambar 21 Diagram Sinus
Amplitude adalah tegangan
maksimum yang dapat dicapai sinyal.
diukur dalam volts, V.
Teganagn Puncak
merupakan nama lain untuk amplitudo .
Tegangan puncak ke puncak adalah dua kali tegangan puncak (amplitudo). Biasanya pembacaan pada
osciloskope saat pengukuran adalah tegangan puncak ke puncak.
Perioda adalah waktu yang
diperlukan untuk membentuk satu sinyal penuh.
diukur dalam detik (s), tetapi perioda dapat
sependek millidetik (ms) dan microdetik (µs) biasa digunakan juga.
1ms = 0.001s dan 1µs = 0.000001s.
Frekuensi adalah banyaknya
putaran/getar per detik. diukur dalam hertz
(Hz), tapi frekuensi dapat setinggi kilohertz
(kHz) dan megahertz (MHz) maka
digunakan. 1kHz = 1000Hz dan 1MHz = 1000000Hz.

3.2.3 Pengaturan Osiloskop
-
Volts/Div : Untuk mengatur perbandingan antara besar tegangan dalam satu kotak
pada sumbu vertikal. Misal kita atur Volts/Div = 2 V, artinya : dalam 1 kotak
sumbu vertikal = 2 volt.
-
Time/Div : Untuk mengatur perbandingan
antara besar waktu dalam satu kotak pada sumbu horizontal. Misal kita atur
Times/Div = 3 ms, artinya : dalam 1 kotak sumbu vertikal = 3 mili detik.
- Trigger
: Berfungsi untuk menghentikan sinyal pada level tegangan pada
pengaturan trigernya
Contoh sinyal
listrik dari sensor induktif

Gambar..22 Gambar Bentuk Sinyal Induktif